Early Christian Architecture

Pada abad I Masehi kekuasaan Ke.rajaan Romawi mulai melemah, masalah terbesar tertutama pada
perekonomian negara dan pemberontakan suku-suku bangsa yang dahulu telah ditaklukkan oleh bangsa
Romawi. Kekaisaran Romawi akhirnya pecah menjadi dua bagian Timur dan Barat. Romawi Timur di
bawah pimpinan Konstantin yang masih bisa mempertahankan wilayahnya. Di bagian barat bercerai-berai
dan menjadi jajahan suku bangsa Jerman.
Pada awal abad VI Italia jatuh ke tangan suku bangsa Ostrogoth dan Galia jatuh ke tangan suku
bangsa Prancis. Suku Wisigoth menguasai Spanyol dan suku Vandal rnenguasai wilayah Afrika Utara.
Bersamaan dengan itu suku Merowing berhasil mempersatukan semua suku bangsa Jerman di wilayah
Prancis dan membuat undang-undang dasar baru untuk wilayah Barat, sehingga kekuatan dan kekuasaan
di wilayah Laut Tengah berpindah ke Utara dan berakhir pula kebudayaan zaman kuno.

Periode masa Kristen Awal : 
1. PeriodePengejaran(0 -325 M)
2. PeriodePengakuan(325 -395 M)
3. PerpecahanKerajaanRomawi(395 M)

Masa Kristen Awal terjadi pada abad pertengahan, sedangkan Perkembangan Yunani dan Romawi terjadi
pada zaman klasik.
Nilai-nilai yang terkandung pada zaman klasik diantaranya:
• Penghargaan terhadap nilai-nilai fisik, nilai-nilai manusiawi dan bersifat rasional.
• Karya arsitekturnya memiliki skala manusia
• Karya seni menggambarkan kehidupan manusia pada waktu itu.
• Munculnya nilai-nilai demokrasi.

Keterangan :

1. Periode Pengejaran ( 0 —325 M )
• Umat Kristiani mengalami perlakuan yang kejam dari bangsa Romawi.
• Menolak pemujaan terhadap kaisar, kepentingan negara,dan upacara agama negara.
• Adanya kebutuhan terhadap ruang untuk upacara keagamaan seperti kuburan korban penindasan yang diletakkan dibawah tanah(catacomb) dan tempa tberdoa atau pemujaan kepada Tuhan.

Slogan yang sering dicanangkan oleh kaum Nasrani pada
waktu itu adalah “one god, one religion, and one church”, sedangkan slogan yang digunakan oleh kaisar
Romawi
adalah “one state, one ideal, and one emperor”

Karya Arsitektur
Bangunan bawah tanah
•Dibuat secara darurat dan sederhana.
 
Ruang berbentuk lorong
•Berfungsi sebagai tempat tinggal, kuburan dan tempat berdoa.



KaryaSeni
•Gaya (simbol) memiliki kesamaan dengan karya-karya seni masa Romawi namun subjek berbeda.
•Subjek dalam lukisan zaman Romawi ditampilkan dalam bentuk pagan(berhala), zamanKristen Awal bertema seorang gembala dengan domba-dombanya.
•Terjadi perubahan karya lukisan yang sangat signifikan dengan menghindari bentuk-bentuk alamiah Greco Roman (denaturing).

2. Periode Pengakuan (325-395 )     

Agama Kristen akhirnya diakui sebagai agama negara oleh kaisar Constantine,sehingga banyak unsur-unsur Romawi yang masuk dalam agama Kristen.Karena semakin banyak umatnya dan diakui oleh negara nilai-nilai kemanusiaan terhadap kaum  nasranidiangkat dan instrospeks ilebih mementingkan nilai-nilai spiritual.

Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang untuk tempat ibadah bersama (misa), Lempat pembabtisan dan mousoleum
(kuburan di atas tanah). Kebanyakan bangunan yang digunakan untuk fungsi ini diambil dari ruang yang
sudah ada dengan mengganti fungsinya, sehingga bentuk yang dipakai sama seperti arsitektur Romawi,
namun fungsi, isi dan maknanya berbeda. Contohnya bangunan Basilika yang pada zaman Romawi
digunakan untuk ruang pengadilan, dirubah menjadi gereja dengan menghilangkan kolom berupa patung
dan hal-hal yang bersifat duniawi (materi) menjadi suasana tempat peribadatan yang bersifat non materi
(dematerialized).

Arsitektur
Bentuk gereja yang berasal dan Basilika dengan denah panjang berbentuk silang latin dijadikan
bentuk dasar yang akan dipakai untuk gereja selanjutnya. Tempat babtis dan Mouseleum dengan bentuk
denah bulat, segi banyak bersifat konsentnis dan lebih mengutamakan bagian interior (introspeksi),
sedangkan ruang luar tidak diperhatikan karena tidak ada hubungannya dengan ruang dalam. Ornamen
sederhana yang hanya ditempatkan pada bagian interior seperti pada tampilan mozaik dinding dengan
pola gambar naturalis. Dinding terbuat dan bata, kuda-kuda dari kayu dan bagian atap terbuat dari bahan
genteng.

Bangunun-bangunan Kristen AwaL
Pertemuan kebaktian orang-orang Kristen mula-mula diadakan di tempat-tempat rahasia, seperti
rumah-rumah penduduk dan di lorong-lorong bawah tanah. Karya seni, lukisan dan mosaik gaya ini
berasal dan abad pertama (V dan VI), hanyak ditemukan di lorong-lorong bawah tanah atau yang biasa
disebut catacomb, yang pada awal masa Kristen merupakan tempat pemakaman. Catacomb dan bangunanbangunan
lainnya kebanyakan dibangun di luar perbatasan kota karena faktor keamanan dan harga tanah.
Akibat perkembangan umat Kristiani yang terus bertambah maka kebutuhan ruang ibadah semakin besar.
Sejak itu dibangun tempat peribadatan di seluruh wilayah kekaisaran Romawi berupa gereja-gereja kuno.
Pada pertengahan (abad ke-3) sudah ada lebih dari 40 buah rurnah ibadah di Roma.
Pada awalnya gereja mempunyai aturan yang berbeda dibandingkan dengan kuil hedonisme
zaman Romawi. Gereja merupakan tempat pertemuan para pengikut Kristen. Bagian dalam bangunan yang
diletakkan secara terpisah, terdapat ruang yang disucikan dan dipercaya sebagai tempat bersemayam
Tuhan yang tidak kelihatan. Umat memuja dan berdoa melalui perantara pendeta atau imam. Karenanya
letak altar dan pendeta harus berhadapan dengan umat, maka bentuk gereja membutuhkan denah
memanjang, seperti bangunan Basilika zaman Romawi. Pendapat mengenai pengaruh masa kuno terhadap
Basilika Kristen masih beragam. Salah satu hipotesis yang mengungkapkan bahwa bangunan Basilika
Kristen dibuat berdasarkan Basilika Romawi yang juga berfungsi sebagai tempat pertemuan. Namun ada
juga yang mengatakan, bahwa prinsip dasar Basilika Kristen adalah rumah tinggal gaya Romawi yang
memiliki atrium di bagian tengahnya dan dikombinasikan dengan gaya susunan gedung pertemuan
(basilika).

3. PerpecahanKerajaanRomawi(395 M)

Sesudah melewati suatu periode awal yang diwarnai penganiayaan, Kekristenan menjadi legal pada abad ke-4. Konstantinus berperan penting dalam penyelenggaraan Konsili Nicea.Pertama pada tahun 325, yang ditujukan untuk melawan bidaah Arianisme dan merumuskan KredoNicea yang digunakan oleh Gereja Katolik, Ortodoksi Timur, dan berbagai Gereja Protestan.
Pada tanggal 27 Februari 380, Kaisar Teodosius I memberlakukan sebuah hukum yang menetapkan Kekristenan Katolik sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi dan memerintahkan untuk menyebut yang lain daripada itu sebaga ibidaah.

KredoNicea ialah rangkuman keyakinan-keyakinan Gereja Katolik yang meyakini bahwa hanya ada satu Allah saja, yang hadir dalam tiga pribadi: Allah Bapa, Yesus Sang Putera; dan Roh Kudus.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments:

Posting Komentar